Lembaga Penajaminan Mutu (LPM) Universitas Tazkia kembali mengadakan “LPM Talk Series” kali ini series ke-37. Dilaksanakan secara online LPM Talk Series kali ini mengambil tema “Mengelola dan menjaga Validitas Data PDDIKTI Kampus Universitas Tazkia”. Sudah menjadi agenda rutin dalam upaya sosialisasi kepada civitas akademika tazkia seputar perkembangan kebijakan dan aturan yang berkaitan dengan pelaporan data di PDDikti. Agenda ini dihadiri oleh berbagai bidang dan bagian terkait pengelola data pelaporan terutama pada pemangku kebijakan yang ada dikampus Tazkia.
27 Mei 2025 yang bertepatan dengan 28 Dzulqa’dah 1446 H, Muhamad Iqbal sebagai Operator PDDikti dan EMIS Tazkia diminta sebagai pengantar materi selepas dirinya mengikuti pelatihan yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia pada tanggal 14 hingga 16 Mei 2025 di Hotel Santika, Tangerang, Banten. Ditugaskan sebagai perwakilan kampus untuk hadir diagenda tersebut berkaitan erat dengan posisinya sebagai Operator PDDikti dan EMIS di Tazkia.
Dimulai pukul 08.30 LPM Talk diawali dengan pengantar yang disampaikan oleh bapak Asnan Purba, Lc., M.Pd.I sebagai Ketua LPM Tazkia menyampaikan bahwa “LPM Talk Kali ini merupakan agenda penting terutama dengan berubah bentuknya kampus Tazkia dari Institut menjadi Universitas, agar menjadi perhatian penting semua bagian mempersiapkan agenda dan fokus dalam pengelolaan data persiapan migrasi data yang harus dilakukan segera mungkin”.
Beberapa catatan penting dan pesan pada LPM Talk ke-37 kali ini adalah semua bagian harus terlibat aktif dalam memperoses dan mengolah data, mulai dari penerimaan mahasiswa baru yang dilaksanakan oleh bidang Humas dibawah Wakil Rektor III yaitu bahwa identitas mahasiswa NIK (nomor induk kependudukan) dan NISN (nomor induk siswa nasional) menjadi perhatian penting karena ini akan melekat kepada mahasiswa selama proses belajar, status mahasiswa apakah mahasiswa baru, pindahan program RPL (rekognisi pembelajaran lampau), beasiswa dan lain sebagainya harus jelas dan terlampir pada SK penerimaan mahasiswa. Untuk bidang Akademik dan Prodi yang bertanggung jawab dalam mengolah data pembelajaran mahasiswa dibawah Wakil Rektor I juga harus detail dan jeli dalam mengelola data, terlebih berkaitan erat dengan akreditasi baik ditingkat Institusi atau prodi yang dilakukan hampir setiap tahun sesuai masa berlakunya. Dan untuk Wakil Rektor II yang mengelola administrasi keuangan dan beasiswa juga memiliki peran penting dalam pengelolaan data mahasiswa.
Akan diberlakukannya automasi dalam pelaporan mahasiswa akan menjadi tantangan tersendiri untuk Universitas Tazkia terutama dalam pengelolaan data pelaporan yang dilaksanakan setiap semester. Dengan sumberdaya manusia yang ada, keahlian yang dituntut untuk mengasah dan menggali sendiri diharapkan dapat memberikan data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Kebijakan monitoring maturitas juga disampaikan dalam LPM Talk Kali ini, karena maturitas berbicara SOP atau panduan kerja yang diberlakukan di kampus Tazkia, sebagai standar penilaian terhadapa sarana dan prasarana ataupun kualitas sumber daya manusianya sebagai pengelola.
Terakhir dalam LPM Talk ke-37 ini adalah mengelola dan menjaga Validitas Data merupakan tanggung jawab bersama, dengan beralihanya Institut menjadi Universitas Tazkia diharapkan agar setiap pengelola data diberi perhatian penting agar dapat secara maksimal mengelola dan menjaga kepercayaan mahasiswa terhadap kampus Universitas Islam Tazkia. Pesan disampaikan kepada semua pihak agar dapat mengambil dan melahirkan kebijakan untuk mempermudah dan mendukung Kampus Universitas Islam Tazkia yang lebih baik. “Muhamad Iqbal – Operator PDDikti dan EMIS Tazkia”.
Agenda diakhiri dengan Foto Bersama.
LPM Terbaik (Terdokumentasi, Berkualitas, Kompeten)

